Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan pusat gempa berada di laut, sekitar 94 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran.
Adapun kedalaman gempa 41 kilometer. Menilik lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Pangandaran ini termasuk gempa dangkal.
Dijelaskan Daryono gempa bumi Pangandaran pada pagi tadi terjadi akibat aktivitas di Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme geser-naik (oblique-thrusting fault),” kata Daryono melalui siaran tertulis, Kamis (28/12/2023).
Berdasarkan hasil pemodelan, BMKG mengatakan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Terdapat satu kali aktivitas gempa susulan pada pukul 06.15 WIB.
Gempa Pangandaran dirasakan di beberapa wilayah sekitar dengan intensitas yang berbeda. Di Garut, gempa bumi dirasakan dengan skala IV MMI (dirasakan oleh banyak orang).
Adapun di Cilacap, Pelabuhan Ratu, dan Sukabumi, dirasakan dengan skala intensitas III MMI (seperti ada truk yang berlalu).
Sementara di Bogor dan Bandung dengan skala II-III MMI (getaran gempa dirasakan di dalam rumah seperti ada truk berlalu).
Daryono meminta masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak maupun rusak akibat gempa. (Aris/Kris)