Sejarah Awal Mula Konflik Palestina dan Israel Berperang Rebutan Wilayah

Perang Enam Hari (Naksa)

Pada tahun 1967, dilakukanlah penyerangan pangkalan udara Mesir oleh Israel yang menyebabkan terjadinya perang besar antara Palestina dan Israel. Pasukan Israel tidak berhenti di sana, karena mereka juga memasuki wilayah Semenanjung Sinai untuk mengambil alih jalur Gaza, Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat.

Yerusalem diakui oleh Israel sebagai ibu kota negara, dan Palestina sempat meyakini bahwa benar, Yerusalem adalah ibu kota di masa depan. Namun, Palestina tetap tidak menyetujui pemukiman Yahudi didirikan di wilayah Yahudi tepi barat.

Intifada I Tahun 1987-1993

Intifada memiliki arti perlawanan. Palestina melakukan intifada di Jalur Gaza pada Desember 1987. Hal inilah yang menjadi alasan dari berdirinya Hamas. Intifada dilakukan oleh Unified National Leadership dengan mengarahkan para kaum muda. Intifada yang dilakukan oleh Palestina ditandai dengan pemogokan, protes dan pembangkangan sipil. Selama intifada terjadi, sebanyak 1.070 warga Palestina tewas terbunuh oleh pasukan Israel.

Perjanjian Oslo Palestina

Perjanjian Oslo ditandatangani pada tahun 1993. Perjanjian ini sebagai pertanda berakhirnya intifada dan pembentukan Palestinian Authority. Palestinian Authority adalah pemerintahan sementara yang diberikan oleh pemerintahan mandiri pada batas wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat. Pada akhirnya, PLO mengakui kedaulatan Israel dan memberikan Israel kendali atas 60% wilayah Tepi Barat.

Intifada II Tahun 2000

Intifada yang kedua terjadi pada tanggal 28 September 2000. Intifada ini terjadi saat Likud Ariel Sharon, seorang pemimpin oposisi, melakukan kunjungan yang cukup provokatif ke Masjid Al-Aqsa. Selama intifada, Israel melakukan kerusakan pada perekonomian dan infrastruktur Palestina. Dan pada saat itu, Israel akhirnya berhasil menduduki wilayah yang sebelumnya ditempati oleh Otoritas Palestina.

BACA JUGA :  Bagi Para Fresh graduate yang ingin bekerja ada 5 point penting yang wajib ada di portofolio

Konflik Sebelas Hari

Pada tanggal 10 Mei 2021, Israel melakukan serangan menuju Masjid Al-Aqsa. Penyerangan ini dipicu akibat dari perebutan wilayah Yerusalem Timur atau lebih tepatnya Sheikh Jarrah. Karena inilah, pasukan Hamas dan Israel saling menyerang satu sama lain melalui serangan udara. Penyerangan ini terjadi selama 11 hari, sampai akhirnya kedua negara menyetujui adanya gencatan senjata. Gencatan senjata dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021.

Hamas Menyerang Israel Tahun 2023

Hamas melakukan penyerangan kepada Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Hamas melakukan penyerangan dengan cara meluncurkan ribuan roket. Israel menanggapi penyerangan ini dengan mendeklarasikan waspada perang. Israel melakukan serangan balasan melalui jalur Gaza.

Tercatat sebanyak 12.065 orang luka-luka di Gaza, dan 3.478 orang meninggal dunia. Pejabat pertahanan Israel menyatakan bahwa semua aliran listrik dan makanan yang ada di Gaza akan diputus sepihak. Hal ini sebagai isyarat bahwa Israel akan melakukan pengepungan secara total.

Itulah penjelasan tentang sejaran palestina dan Israel. Semoga dapat menambah wawasan ya. (siskasptn)