Resmikan “Urban Farming” Nusaputera, Ita Bangga Anak Muda Ciptakan Teknologi Pertanian

Tak sampai di situ, Ita juga kagum dengan adanya juga penggunaan aplikasi MyNusaputera. Mereka menjual hasil olahan dan bisa pesan antar, melalui aplikasi tersebut. Menariknya, transaksi mereka menggunakan sistem cashless dengan QRIS.

“Luar biasa, penggunaan teknologi di sini. Jika dikembangkan lagi, ini bisa jadi laboratorium hidup dan percontohan sekolah lain. Bahkan, bukan hanya anak-anak, tapi kelompok tani, kelompok wanita tani, dan petani milenial bisa belajar di sini,” terangnya.

Ketua Yayasan Perguruan Nusaputera, Ridwan Sanjaya mengatakan, sekolah Nusaputera memiliki jenjang pendidikan dari playgroup hingga sekolah tinggi.

“Kita juga punya sekolah menengah kejuruan yang ada bidangnya teknologi. Sehingga teknologi-teknologi yang diceritakan Bu Ita, merupakan pengembangan yang dilakukan SMK Nusaputera,” katanya.

Menurutnya, pengembangan teknologi ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya, kolaborasi dengan PT Dunia Bayar Indonesia, yakni perusahaan software dan menghasilkan aplikasi MyNusaputera.

“Kami mengajarkan dari sisi kewirausahaan agar berkembang, tapi juga dari sisi literasi. Literasi terkait urban farming, literasi terkait digital, termasuk keuangan digital. Sehingga, anak-anak sudah mendapatkan pengetahuan itu sejak dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA, dan sekolah tinggi,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Gerak Cepat Atasi KLB, Klaten Sasar 127.183 Anak pada Sub-PIN Polio