Investor Didorong Bantu Entaskan Kemiskinan Masyarakat Purbalingga

“Untuk proses penyaluran CSR tetap dilakukan oleh perusahaan masing-masing, namun (perusahaan) wajib melaporkan setiap tahun kepada Pemda, sehingga saling terintegrasi dengan program pemerintah,” katanya.

Bupati menawarkan beberapa pilihan CSR yang bisa diberikan untuk mengentaskan kemiskinan, mulai dari bantuan sektor pemugaran rumah tidak layak huni, akses listrik, air bersih, jambanisasi, bantuan disabilitas, bantuan untuk anak risiko stunting, pengentasan pengangguran dan anak tidak sekolah.

Data penerima bantuan tersebut, lanjutnya, harus mengacu pada data penerima bantuan yang dimiliki Pemkab Purbalingga.

Ekonomi Purbalingga Tumbuh

Tiwi juga menyampaikan, Kabupaten Purbalingga terus berupaya untuk menjadi kabupaten yang pro investasi. Harapannya, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purbalingga semakin meningkat. Terlebih, pertumbuhan ekonomi di wilayahnya mulai menunjukkan tren positif, setelah sempat anjlok menjadi minus 1,29 persen, pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda.

Pada 2021, angka pertumbuhan ekonomi kabupaten penghasil rambut dan bulu mata palsu tersebut mencapai angka 3,19 persen. Lalu, pada 2022, angka pertumbuhan ekonomi menjadi 5,41 persen.

“Jadi, progress kita dalam rangka pemulihan ekonomi ini cukup baik. Angka pengangguran terbuka juga terus mengalami penurunan, dari awalnya 6,1 persen, pada 2020, (lalu) menjadi 5,23 persen pada 2022,” katanya.

Selain itu, ujar bupati, pertumbuhan investasi di Kabupaten Purbalingga tiga tahun terakhir juga tidak kalah menggembirakan. Pada 2020, nilai investasi di Purbalingga mencapai Rp758 miliar, lalu naik menjadi Rp1,462 triliun pada 2021, kemudian naik lagi menjadi Rp1,499 triliun pada 2022.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Purbalingga, Rocky Djungjunan, mengusulkan kepada pihak Pemkab Purbalingga untuk memfasilitasi pelatihan keterampilan kerja terkait kepentingan jenis industri yang dominan di Purbalingga, yaitu rambut palsu dan bulu mata palsu. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan tidak kesulitan mencari karyawan yang siap bekerja.

BACA JUGA :  Tekan Angka Stunting, Pemkab Temanggung Canangkan Gerak PKK Bangga Kencana

“Purbalingga itu punya BLK (Balai Latihan Kerja), namun saya lihat di sini kebanyakan memberi keterampilan kerja untuk kebutuhan perusahaan di luar Purbalingga seperti otomotif, las, (tetapi) belum mengakomodasi keterampilan kerja untuk perusahaan di Purbalingga seperti wig dan bulu mata palsu,” katanya.