Mahasiswa KKN Undaris dan UNW Diminta Ikut Bantu Penanganan Tengkes

Saat ini, jelasnya, Kabupaten Semarang berada di peringkat kedua di bawah Kota Semarang, yang memiliki kasus tengkes terendah di Jawa Tengah. Pada akhir 2023 lalu, berada di peringkat ketiga.

Selain tengkes, para mahasiswa juga diminta kreatif memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, untuk membantu pengembangan ekonomi kerakyatan.

“Adik-adik mahasiswa juga dapat ikut memberdayakan usaha mikro dan kecil produktif warga. Manfaatkan potensi lokal agar menjadi tambahan penghasilan bagi mereka,” tegasnya.

Rektor Undaris Hono Sejati menjelaskan, sebanyak 237 mahasiswa akan melaksanakan pengabdian masyarakat selama 42 hari. Mereka berasal dari enam fakultas, yakni Fakultas Teknik, FKIP, FEB, FAI, Peternakan dan Hukum. Mereka akan melaksanakan pendampingan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, perbaikan gizi keluarga, pengembangan desa wisata dan pengelolaan sampah.

Sementara Ketua LPPM UNW, Sugeng Mariyanto menjelaskan pihaknya akan mendukung target zero stunting pada 2024 di Kabupaten Semarang.

“Para mahasiswa akan ditempatkan di wilayah dengan angka prevalensi stunting yang relatif tinggi,” ujarnya.

Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Masyarakat Bagian Setda Kabupaten Semarang, Erwinia Farid menjelaskan, mahasiswa KKN UNW akan ditempatkan di 12 desa pada tujuh kecamatan. Sedangkan, para mahasiswa KKN Undaris disebar di 14 desa, antara lain Ungaran Timur, Ungaran Barat dan Bawen.

“Kegiatan KKN kali ini fokus pada percepatan penurunan kasus stunting dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Sepekan Gelar Operasi Pasar, Pemprov Jateng Berhasil Tekan Harga Cabai